Dewan Asosiasi Dai Aceh mengundang kandidat presiden dan kandidat wakil presiden untuk mengikuti tes membaca Alquran.
Proposal itu dipanggil untuk mengakhiri polemik tentang kandidat Islam.
Alasan lain adalah karena dua kandidat presiden sama-sama Muslim.
Tes membaca Alquran dianggap penting bagi umat Islam untuk mengetahui kualitas calon presiden mereka.
Dikutip dari VOA Indonesia, Dewan Pimpinan Asosiasi Da'i Aceh, Marsyuddin Ishak, mengatakan bahwa undangan telah dikirim ke kedua tim kandidat presiden dan wakil presiden untuk mengikuti tes membaca Alquran pada 15 Januari.
"Mengapa kita melakukannya? Karena selama ini di Indonesia sebelum pemilihan presiden, itu diakui atau tidak, politik identitas telah dipraktekkan, jadi kami dari Aceh ingin mengingatkan, menyaring, mempertahankan bahwa jika dua kandidat presiden tidak melakukan hal-hal yang akan bermanfaat bagi mereka, sementara mereka yang sulit tidak peduli. Ambillah lezat, "kata Marsyuddin.
Mengutip Tribunnews, peneliti radikalisme dan gerakan Islam di Jakarta Ridlwan Habib menyatakan pandangan tentang usulan tersebut.
"Tes membaca Al Quran untuk calon pemimpin yang beragama Islam sangat masuk akal dan sangat demokratis.
"Publik lebih tahu kualitas para kandidat," kata Ridlwan.
Usulan untuk tes membaca Al Quran dianggap tidak ada masalah dan tidak melanggar norma atau hukum dalam demokrasi.
Ridlwan menjelaskan, jika sebuah agama non-Muslim dipaksa untuk membaca tes Alquran maka itu bisa disebut pelanggaran Pancasila dan prinsip demokrasi.
Namun baik Joko Widodo dan Prabowo Subianto adalah sesama Muslim.
"Membaca Alquran adalah ibadah harian yang sangat umum dilakukan oleh jutaan Muslim setiap hari di Indonesia. Saya yakin Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak memiliki masalah dengan itu," kata Ridlwan.
Tes membaca Al-Quran juga dianggap memiliki dampak positif pada dua kandidat presiden dan wakil presiden yang mengikuti.
Karena kemampuan membaca Al-Qur'an menambah kepercayaan atau kepercayaan masing-masing pemilih atau kelompok pemilih.
"Misalnya, Pak Prabowo dibawa oleh ulama, tentu sangat wajar jika orang ingin tahu dan ingin mendengar bacaan Al-Qur'an, Prabowo," katanya.
Tes membaca Al-Quran juga dianggap mampu mengakhiri perdebatan tentang kualitas agama masing-masing kandidat.
"Ini sebenarnya adalah kesempatan emas bagi setiap kubu untuk mendapatkan simpati dari pemilih Islam," kata Ridlwan.
http://video.tribunnews.com/view/70434/jokowi-dan-prabowo-resmi-diundang-tes-baca-alquran-peneliti-publik-tahu-kualitas-calon-presidennya