Kisah Nabi Zulkifli AS

Kisah Nabi Zulkifli AS - Rupanya apa yang didengar Yusuf, adalah suara-suara yang timbul dari sebuah kafilah yang berhenti di sekitar tangki, di mana ia dikurung untuk beristirahat sambil mencari air untuk diminum untuk hewan dan kucing.


Seru Joseph saat berada di telinganya dan mendengarkan suara kepala kafilah yang menyuruh anak buahnya melepaskan air dari danau. Sesaat kemudian dilihat oleh Joseph A yang dipender turun dan sangat terjangkau oleh tangannya yang dipegang ketat maka sendok itu kemudian ditarik oleh si musafir sambil menjerit ngeliat karena berat sendoknya ditarik.

Pelancong di karavan terkejut dan takjub melihat beban yang memberatkan itu bukan air, tapi manusia tinggal di pria tampan, sehat dan putih. Mereka menegosiasikan apa yang akan dilakukan dengan hamba Tuhan yang telah ditemukan di dasar tangki, membebaskannya di tempat yang sepi atau kembali ke keluarganya.

Akhirnya disepakati untuk dibawa ke Mesir dan dijual di sana sebagai pelayan dengan harga tertentu, yang menurut penafsiran mrk akan mencapai harga tinggi, karena tubuhnya bagus dan ganteng.

Setibanya di kafilah di Mesir, Yusuf dibawa ke pasar khusus, tempat manusia diperdagangkan dan diperdagangkan sebagai barang dagangan atau hewan. Yusuf kemudian ditawari secara terbuka di selokan.

Dan karena para pelancong yang membawa ketakutan membuka pertemuan Yusuf mereka enggan mempertahankannya sampai mereka mencapai harga tinggi, namun melepaskannya pada tawaran pertama dengan harga rendah dan tidak memadai.

Namun, seorang pria seperti nabi Joseph tidak dapat diadili oleh uang bahkan dengan emas di seluruh bumi yang tidak seimbang sebagai mahluk agung dan agung seperti Nabi Joseph yang oleh Tuhan telah menggariskan dalam takdirnya bahwa dia akan melakukan misi suci dan memainkan peran yang menentukan dalam propagasi kehidupan manusia.



Nabi Zulkifli sebagai Pujian Kontes

Selama berhari-hari menyanyikan lagu raja hal. Dia juga meminta pertimbangan dan diskusi dengan penasehat pengadilan. Akhirnya menemukan jalan keluar terbaik, adalah kontes terbuka. Dalam waktu tercepat pengumuman kontes telah menyebar ke seluruh wilayah kekuasaannya.

Diantara materi kontes ternyata memberi kesempatan kepada semua orang untuk bisa negaranya. Begitulah, orang-orang diminta hadir di halaman istana yang luas pada hari dan waktu yang ditentukan.

Saat yang ditunggu tiba. Sejak pagi orang-orang berbondong-bondong memenuhi alun-alun istana untuk mengikuti kontes. Nabi Zulkifli termasuk di antara orang banyak. Mereka yang berharap-menantikan kehadiran sang raja di panggung utama.

Beberapa dari mereka yakin dan yakin mereka bisa duduk di atas takhta raja. Setelah para penjaga istana mencoba menenangkan rakyat, raja baru itu tampil dengan kemeja besarnya. Deru meriah dari penghargaan tepuk tangan dan cintanya pada sang raja.

Raja berdiri di mimbar Dia melihat ke laut orang-orang yang telah menunggu dan menunggu pernyataannya. Orang-orang diam, suasananya masih. ini adalah firman raja:

"Semua orang yang saya cintai, seperti saya tahu, saya sekarang adalah orang tua, dan saya tidak memiliki keturunan kerajaan ini, tapi saya tidak akan berada di antara Anda selamanya, selama kata-kata raja selalu dipatuhi dan perilakunya mengikuti orang-orangnya. jadi saya akan mengambil salah satu dari Anda yang terbaik, orang yang akan mengakui posisi saya adalah orang yang pada siang hari akan berpuasa dan malam hari menyukseskan ibadah. "

Demikian pidato sang raja dengan nada tegas dan berwibawa.

Setelah memberikan penjelasan, raja menyambut orang-orangnya yang siap dengan persyaratan untuk diangkat. Tapi setelah lama menunggu, tidak ada yang berani menunjuk jarinya. Bagi mereka, ketentuan itu jelas sangat berat. Tiba-tiba Nabi Zulkifli mengangkat tangannya, melangkah ke hadapan raja, lalu berkata dengan mantap tapi masih dengan rendah hati

Kata Nabi Zulkifli:

"Saya minta maaf, saya akan berpuasa siang hari dan beribadah di malam hari."

Semua kejutan saat ini, tak terkecuali sang raja. Raja pasti umur Nabi Zulkifli masih sangat muda. Raja sukses Nabi Zulkifli secara rinci mulai dari kepala sampai kaki. Nabi Zulkifli bersatu kembali, "Wahai Yang Mulia, saya tidak mengacaukan kata-kata pelayan, apa yang saya inginkan untuk dilakukan para pelayan." Sang Raja berhenti sejenak, lalu memutuskan untuk mengabulkan permintaan Nabi Zulkifli. Setelah beberapa menit acara usai usai. Orang-orang menyebar, pulang ke rumah.

Nabi Zulkifli Tak Tertegun Mewah
Raja makan malam dengan tenang. Dia senang telah menemukan putra mahkota. Sejak itu Zulkifli tinggal di istana yang menemani kegiatan raja. Namun, kemewahan semua fasilitas istana, kilau permata, karpet permadani, dan bantal tidur nyenyak tidak membuat Nabi zulkifli melupakan tanahnya.

Ia tetap hidup sendiri, sederhana seperti biasa. Menjelang akhir kematian, raja menasihati Nabi Zulkifli untuk terus menjalankan persyaratan setelah kematiannya. Nabi Zulkifli bersumpah untuk menjaga amanatnya sampai akhir hayatnya.

Kematian raja menyebabkan kesedihan mendalam bagi bangsanya, terutama untuk Nabi Zulkifli. Mereka berduyun-duyun ke raja sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya. Negara ini mengalami masa berkabung selama beberapa hari.

Menurut kesepakatan tersebut, kekosongan kursi sang raja segera menghampiri Nabi Zulkifli yang menggandakan diri sebagai hakim. Orang-orang sangat menginginkan pemimpin baru mereka untuk menjadi lebih baik, sejahtera dan damai. Setelah menjadi raja, Zulkifli mulai mengatur jadwal puasa, beribadah dan melayani umatnya dengan jiwa dan raganya.

Nabi Zulkifli bekerja hampir tidak ada waktu, pagi, siang atau malam hari. Semua kebutuhan dasar masyarakat. Urusan mereka bagus dan adil, tanpa menimbulkan gejolak atau menciptakan konflik baru.

Dia tidak ingin melakukan diskriminasi terhadap orang yang meminta jas. Semua memperlakukan hal yang sama dan terus maju dengan sabar. Dirilis, di bawah kepemimpinannya, masyarakat bisa hidup bahagia, tenang dan bahagia. Apalagi yang terpenting, sejak menjadi raja, Nabi Zulkifli semakin kesal kepada Allah SWT.

Pencobaan untuk Nabi Zulkifli
Suatu malam sebelum Nabi Zulkifli pergi tidur, pintu kamarnya mengetuk seorang pelayan istana. Menurut para pembantunya, seorang penduduk datang untuk meminta bantuan Nabi Zulkifli. Nabi Zulkifli kemudian menemuinya dengan sikap ramah.

Warga segera mengeluh soal masalahnya sambil membungkukkan wajahnya. Dia mengaku telah dirampok di tengah perjalanan. Propertinya habis terjual oleh orang lain. Nabi Zulkifli mendengarkan dengan sabar.

Setelah mendengarkan apa yang dikatakan warga, Nabi Zulkifli merasakan sesuatu yang aneh. Karena itu, lokasi yang menyimpan tempat perampokan sebenarnya adalah daerah yang aman. Apalagi di wilayah negaranya tidak pernah ada kejahatan. Nabi Zulkifli kemudian bertanya siapa pengunjung ini.

Warga yang dirampas membuka diri sejati, yaitu iblis yang menyelamatkan orang. Tujuan kedatangannya adalah untuk mencoba dan membuktikan kesabaran, kebaikan dan kesalehan Zulkifli. Dalam waktu kurang dari lima menit, iblis dengan cepat menghilang dari hadapan Zulkifli.

Di lain waktu, Nabi Zulkifli diadili. Sekelompok orang pemberontak kepada Allah SWT di negara mereka. Nabi Zulkifli memerintahkan pasukannya dan bangsanya untuk membatasinya. Namun, mereka tak mau mengikuti perintahnya.

Pasalnya, mereka takut mati akibat perang. Sebaliknya mereka meminta kepastian kepada Nabi Zulkifli agar tidak mati meski berperang. Nabi Zulkifli tidak marah dengan sikap mereka. Ia langsung bermunajat kepada Allah SWT. Akhirnya, dalam pertempuran itu mereka tidak menang dan tidak satupun dari mereka meninggal.

Artikel Terkait