Ada Beberapa Fase Dalam Menghafal Alquran

Beberapa minggu terakhir ini muncul keinginan kuat untuk menghafal Al Qur'an. Target puncaknya adalah 30 juz, tapi kalau tidak kesampean masih bisa bahagia, bisa diingat beberapa juz. Tidak hanya 1 juz doank, juz 'amma sih!

Mm ... Tergantung, jika Anda memiliki keinginan seperti ini tapi tidak memiliki azzam yang kuat, agak sulit juga. Mungkin ada beberapa pelangi beberapa banteng aja. Atau bisa jadi hanya masalah usaha yang tidak nyata. Baiklah, saya harap tidak begitu. Mau tahfidz qur'an tapi belum punya teman tahfidz, gimana caranya?


Lebih sulit melihat tampilan jiwanya. Jika tahfidz di pesantren lebih baik. Tentu saja rada paksa, tapi tetep bisa gol, hafal. Tapi jika individu, kesulitannya adalah dalam disiplin diri. Kalau lebih banyak pria ngafal, eh malah diturutin aja malesnya, dan ga kena konsekuensi juga dari dirimu sendiri. Yang menirahinnya juga pria lagi. Kan yang nyemangetin hatinya sendiri yang kecil ... Huwaaa ... bubar .. -_- "

Pencarian sempet googling terakhir mencari tips keren untuk menghafal qur'an. Ternyata bisa menghafal qur'an sangat dibutuhkan persiapannya. Bagel Mataaaaanggg! Sampe hati, pikiran, niat harus benar-benar lurus.

Ada beberapa fase dalam menghafal Alquran
Pertama, fase pre-hafalan (taaruf). Kita harus tahu objek yang akan kita hafal. Harus tahu dulu manfaat menghafal qur'an, lalu diluruskan niatnya, apakah menghafal qur'an untuk lulus ujian saja atau karena ingin mendapatkan keputamaannya.

Ini adalah salah satu persiapan sebelum menghafal:

1. Punya aamam dan minat untuk menghafal
2. Memilih waktu yang tepat untuk menghafal
3. Memilih tempat yang tepat untuk menghafal

Berada dalam keadaan tenang

5. Tenangkan pikiran sebelum menghafal
6. Pilihlah jenis manuskrip dan jangan ganti dengan jenis mushaf lainnya
7. Beristighfar, membaca selawat dan sholat sebelum mulai menghafal

Dan yang paling penting untuk diketahui, ayau qur'an mudah dan mudah juga untuk dilupakan. "Dan memang kita telah mengganggu Al Qur'an untuk Gel, lalu adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (Al-Qamar: 17). Rasulullah SAW menjelaskan: "Selalu dengan Alquran, untuk jiwa Muhammad yang ada di tangannya, sesungguhnya Alquran lebih cepat dari pada tali unta dalam ikatannya" (HR Mutafaq 'alaihi)

Kedua, fase menghafal (tahfidz). Masuki masalah teknis, apakah menghafal trik. Ada banyak cara untuk menghafal, dan disesuaikan dengan kenyamanan dan kesesuaian selera dengan menghafal. Karena dalam menghafal sangat tergantung pada kondisi memorizer. Di antara pilihan cara menghafal, adalah sebagai berikut:

1. Bacalah perlahan dan coba pahami maknanya.

2. setelah shalat subuh, karena pada saat itu pikiran kita masih jernih dan segar.

3. Hafalkan jumlah biaya per kalimat (kalimat per kalimat) bukan satu ayat per ayat.

4. Temukan harmoni dalam ayat-ayat sesudahnya. Sangat sering, ayat Al Qur'an ini memiliki satu tema setiap setengah halaman.

5. Dianjurkan untuk menghafal setidaknya satu halaman, atau lebih baik lagi dua halaman per hari. Sehingga yang kemudian tercermin dalam ingatan kita seperti membuka al-Quran, satu di sisi kanan dan satu di sisi kiri.

6. Lebih banyak dan sangat dianjurkan untuk menyimpan hafalan yang baru kita hafalkan, kepada orang-orang yang telah menghafal lebih dari kita. Bukan hanya karena menyimpan apa yang kita hafalkan adalah kata yang benar per kata, juga akan sangat berguna sebagai latihan dalam menghafal kita.

Ada juga ....

Sistem Fardhi (Individu)

Ikuti langkah ini dengan tartib (urutan):

1. Tenang dan tersenyum, jangan tegang.

2. Bacalah ayat-ayat yang akan diingat sampai dibayangkan dengan jelas dalam pikiran dan hati.

3. Hafalkan ayat tersebut dengan menghafal penulisan huruf dan tempat.

4. Setelah itu, tutup matamu dan,

5. Baca dengan suara rendah lagi konsentrasi (posisi mata tetap tertutup dan rileks).

6. Kemudian baca ayatnya dengan keras (posisimata tetap tutup dan jangan terburu-buru).

7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal.

8. Letakkan kalimat yang membutuhkan sulit dan bermasalah (garis bawah / kestabilan).

9. Jangan beralih ke hafalan baru sebelum menghafal lama menjadi kuat.

Setelah Anda menghafal ayat pertama dan kedua yang tidak pindah ke paragraf ketiga maka gan harus bergabung terlebih dahulu dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Baca ayat pertama dan kedua dengan suara rendah lagi.

2. Kemudian bacalah dengan suara nyaring, terkonsentrasi dan tenang lagi.

3. Ulangi kedua ayat minimal 3x sehingga menghafal benar-benar kuat.

Dan seterusnya, setiap dua ayat tambahan baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga menjadi kontinuitas hafalan.

4. Ulangi ayat itu kembali ke depan. Dan dari depan ke belakang.

5. Semuanya dibaca oleh hati nurani terlebih dahulu dengan suara nyaring (mata tertutup).

6. Begitu seterusnya dan seterusnya. Setiap hafalan baru harus digabungkan dengan ayat / halaman / juz sebelumnya.

Sistem Jama'i (Bersama)

Sistem ini menggunakan metode pembacaan bersama, yaitu dua / tiga orang (rekanan) untuk membaca hafalan bersama secara tegas (keras) dengan:

A. Bersama-sama membacakan dengan keras.

b. Bergantian membaca ayat dengan jahri. Bila rekannya membaca jahr dia harus membaca khafi (pelan) jadi dengan gantian.Sistem dalam satu majlis diikuti oleh maksimal 12 peserta, dan minimal 2 peserta. Settingnya adalah sebagai berikut:

Keistimewaan sistem jama'i:

1. Cepat menguasai pembacaan al-qur'an dengan benar.

2. Hilangkan perasaan gugup dan bukan PD saat membaca al qur'an di depan orang lain.

3. Latih diri Anda agar tidak terburu-buru membaca.

Kurangi penghitungan menghafal al-qur'an.

5. Melatih untuk menjadi guru dan siswa yang baik.

6. Perkuat penghafalan lama dan baru.

7. Semangat Muroja'ah dan tambahkan hafalan baru.

8. Relief ustad.

9. Kesibukan selalu termotivasi oleh al-qur'an.

10. Mampu membacakan dengan hikmat wa al-mau'idhah al-hasanah.

11. Siap diuji dengan sistem acak.

12. Bersiaplah untuk menjadi pelayan Tuhan yang bersaing menuju kebaikan.

Ketiga, fase menjaga hafalan (murojaah).

Perlu diingat dan tentu saja, fase murojaah ini sangat, sangat penting dan terpenting antara kedua fase di atas. Sama seperti menghafal, di murojaah juga ada nama tadarruj. Itu juga bertahap dalam melakukan.

1. Murojaah sebelum membuat hafalan baru. Apa yang kita butuhkan untuk membangun kembali sebelum menghafal seperempat hafalan baru juz (5 halaman) sebelum menghafal baru kita. Jadi, jangan menambahkan hafalan baru jika seperempat juz sebelumnya masih berantakan dari ingatannya.

2. Murojaah menghafal yang baru. Setelah pagi hari kita hafal, maka buatlah waktu khusus untuk mengulangi hafalan baru kita. Yang paling enak adalah saat sholat dhuha. Semakin terulang dalam doa, semakin baik.

- Murojaah per kuartal juz (5 halaman). Murojaah dilakukan setiap hari, dan besok lestari. Lebih baik juga diendapkan murojaah ini. Sifatnya seperti sebuah hafalan baru, ia harus benar-benar mantap saat diendapkan.

- Murojaah per 1 juz Sama seperti murojaah quarter juz, murojaah juga lebih baik diendapkan. Tidak menutup kemungkinan untuk membaca sendiri.

- Murojaah per 5 juz Jika memungkinkan, ini juga diendapkan. Akan, kecuali di pondok tahfidz, mungkin agak jarang yang ingin menerima deposit 5 juz.

Metode di atas tidak mutlak. Namun, dalam proses menghafal Alquran. Selanjutnya, mungkin ada beberapa tips tambahan di bawah ini yang bisa menjadi masukan bagi teman Anda:

1. Akan lebih cepat dan mudah saat kita menghafal sambil mencari kata-kata. Bisa lolos terjemahan Alquran, atau bahkan dengan penafsirannya.

2. Setelah mengetahui pasti, ingatlah apakah Alquran adalah setengah prosa (setengah cerita) dan setengah puisi (berima). Dengan prosa itu, akan memudahkan kita untuk menghubungkan satu ayat dengan ayat lainnya melalui siyaq atau storyline atau tema khusus.

3. timer dalam satu hari sebaik mungkin. Paling tidak ada dua hal penting yang harus diperhatikan, murojaah pertama, yang kedua membuat pembacaan baru.

Cara untuk terus menghafal:

1. Jauhi telinga mata, telinga dan hati yang berdosa

2. Banyak sholat, waktu kita harus hidup seperti berbuka puasa, sementara di jalan, setelah azan dan lain-lain

3. Menetapkan tingkat membaca setiap hari, misalnya lembar, setengah juz, 1 juz dan sebagainya

4. Bacalah di pagi hari dan ulangi di malam hari

5. Jangan membaca saat sedang bosan, marah atau mengantuk

6. Tulislah setiap ayat yang mutasyabih

Selama penghafalan .. semoga kita menjadi Ahlul Qur'an .. Amiin :-)

Berbagai sumber-

Artikel Terkait