Inilah Jenis Makanan di Neraka

Neraka adalah tempat yang wajib oleh umat Islam sebagai tempat pembalasan yang memiliki kesengsaraan abadi setelah kematian. Jika perbuatan baik manusia, dengan anugerah Tuhan, dia akan masuk surga dan jika perbuatan buruk orang manusia, dia akan terbagi ke neraka dan diberi 3 jenis makanan yang hal ini.

Apa saja 3 jenis makanan di neraka?

(1) ZAQQUM
Firman Allah: Pohon zaqqum, makanan banyak orang berdosa. Dia mengisap bau minyak mendidih di perutnya, seperti udara panas yang mendidih. (43 - 46: ad-Dukhan) Firman Tuhan swt: (makanan surga) apakah itu makanan yang lebih baik atau pohon zaqqum?


Sesungguhnya Kami membuat pohon zaqqum sebagai ujian bagi orang-orang yang zalim (samada mereka percaya atau tidak). Memang, dia adalah pohon yang tumbuh dari dasar neraka. Buahnya seperti kepala syaitan. Mereka memang memang bagian dari buah pohon, dan mereka mengisi perutnya dengan buah zaqqum. (62-66: as-Saffat).

Inilah Makanan di Neraka

Ibnu Abbas berkata:
"Sesungguhnya Nabi saw melihat untuk membaca ayat ini:" takutlah Allah untuk menjadi benar kepada-Nya; dan jangan - kamu mati di negara Muslim. "

Rasulullah saw bersabda:

"Jika qiqum setitis menetes ke dunia akan menurunkan kehidupan para ahli dunia, bagaimana orang yang setiap hari buah zaqum menjadi makanannya?"

Hadis Tirmizi, Nasaie, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Syaikh Shu'aib mendeklarasikan hadis sanad ini untuk menjadi sahih. Ibnu Katsir berkata: "Allah swt menyatakan hal ini pada mereka meskipun ternyata sangat buruk dan sangat bodoh, selain rasa tidak enak dan bau busuk, mereka berubah makan karena ada tidak ada yang lain.

(2) GISLIN
Firman Tuhan Yang Maha Esa: Jadi tidak ada pendamping di hari ini di neraka ini dan tidak ada makanan dari darah dan nanah. Tidak ada yang buruk kecuali orang yang berbuat dosa. (35-37: al-Haqqah).

Para ilmuwan tidak setuju mengenai sifat Gislin sebagai berikut:

1 ~ Pelempar keluar dari luka dan alat kelamin mereka. (Ibnu Abbas)

2 ~ Pohon itu adalah makanan dari neraka. (Dahhak dan Rabie bin Anas)

3 ~ Air dari baskom daging dan darah neraka. (Akhfasy)

(3) DARIE '

Firman Tuhan swt:

Mereka tidak menghasilkan makanan selain pohon berduri. yang tidak menggemukkan atau menghilangkan rasa lapar. (6 dan 7: al-Ghasiah)

Para ilmuwan tidak setuju dengan 'Darie'. Diantaranya adalah sebagai berikut:

1 ~ tanaman berduri yang merangkak di tanah. (Pendapat Ikrimah, Mujahid dan ulama tafsir).

2 ~ Batu (pendapat Said bin Jubair).

3 ~ tanaman hijau busuk. Itu dilemparkan laut ke daratan. (pendapat Khalil).

4 ~ Pohon berasal dari api neraka. (Pendapat Ibnu Abbas)

Pendapat dipilih menurut Imam Qurtubi:

"Pendapat yang lebih jelas adalah bahwa itu adalah duri berduri seperti di dunia, bukan Ibnu Abbas,

Nabi berkata: "Darie adalah sesuatu yang ada di neraka, itu menyerupai duri, pahit daripada lidah buaya, lebih busuk daripada bangkai Lebih panas daripada api yang Allah sebut itu Darie." (Riwayat Ibn Mardawiyah lemah)

MAKANAN BESAR UNTUK DIBELI
Demi kita, ada belenggu yang berat dan api yang menyala. Dan makanan yang menyebabkan tersedak dalam Penalti yang menyedihkan dan menyakitkan. (12 - 13: al-Haqqah)

Ibnu Abbas berkata:

"Makanan yang tidak boleh ditelan dan terjebak dalam halkum jangan sampai turun ke perut dan tidak bisa diekskresikan Makanan ini adalah Gislin, Zaqqum dan Dharie."

KELUARGA KELUARGA
Abu Darda berkata: Rasulullah saw. Bersabda: "Kelaparan yang mereka buru sama dengan hukuman yang mereka derita di neraka, maka mereka berteriak meminta pertolongan dan mereka berasal dari Dia yang tidak menghilangkan rasa lapar mereka, dan mereka berteriak untuk makanan dan mereka juga membawa makanan yang menyebabkan mereka tersedak.

Mereka ingat bahwa mereka tersedak dunia oleh udara. Mereka juga meminta minuman air. Kemudian mereka diberi udara yang sangat panas dengan besi berbentuk bulan sabit. Wajah mereka terbakar di udara saat mereka mendekati mereka. Semua isi perut dipotong ke dalam perut mereka. "

Hadis Tirmizi dengan sanad yang lemah. Apa yang disebutkan dalam hadis ini ada dalam ayat-ayat Alquran dan Hadis lainnya yang otentik.

REFERENSI:

Komentar Qurtubi, Tafsir Ibn Kathir, Tuhfatul Ahwazi, Sunan Tirmizi tahqiq shaykh Shu'aib, Muntaqa oleh Dr. Yusuf Qardawi, Tazkirah oleh Qurtubi, Buhur Zahirah oleh Imam as-Safirani.

Artikel Terkait